Menjadi Hafiz Al-Quran merupakan cita-cita luhur kaum Muslimin. Kerana dengan hafalan Al-Quranlah darjat kita di syurga boleh naik. Namun, terkadang menghafal boleh menjadi menjenuhkan kerana kesulitan menghafal Al-Quran.
Berikut adalah motivasi dari Ustadz Deden M. Makhyaruddin, M.A. agar menghafal Al-Quran tetap menyenangkan walau tak kunjung menghafal seluruh ayat Al-Quran:
1-Satu huruf Al-Qur’an satu kebaikan, dan satu kebaikan 10 pahala. Bagi yang kesulitan melafazkan, satu hurufnya dua kebaikan. Berarti setiap hurufnya 20 pahala. Semakin sulit semakin banyak. Kalikan dengan jumlah pengulangan Anda.
2-Al-Qur’an, seluruhnya, adalah kebaikan. Menghafal tak hafal-hafal berarti Anda berlama-lama dalam kebaikan. Semakin lama semakin baik. Bukankah Anda menghafal untuk mencari kebaikan.
3-Ketika Anda menghafal Al-Qur’an, bererti Anda sudah punya niat yang kuat. Rasulullah saw menyebut 70 syuhada dalam tragedi telaga Ma’unah sebagai qari (hafizh), padahal hafalan mereka belum semua. Ini kerana seandainya mereka masih hidup, mereka akan terus menghafal. Jadi, meski Anda menghafal tak hafal-hafal, Anda adalah hafiz selama tak berhenti menghafal. Bukankah hafiz yang sebenarnya di akhirat?
4-Menghafal Al-Qur’an ibarat masuk ke sebuah taman yang indah. Mestinya Anda betah, bukan ingin buru-buru keluar. Menghafal tak hafal-hafal adalah cara Allah memuaskan Anda menikmati taman itu. Tersenyumlah.
5-Ketika Anda menghafal Al-Quran, meski tak hafal-hafal, maka dapat dipastikan, paling tidak, selama menghafal, mata Anda, telinga Anda, dan lisan Anda tidak sedang melakukan maksiat. Semakin lama durasinya, semakin bersih.
6-Memegang mushaf adalah kemuliaan, dan melihatnya adalah kesejukan. Anda sudah mendapatkan hal itu saat menghafal kendati tak hafal-hafal.
7-Adakalanya kita banyak dosa. Baik yang terasa maupun tak terasa. Dan menghafal tak hafal-hafal adalah kifaratnya, di mana, barangkali, tidak ada kifarat lain kecuali itu.
8-Tak hafal-hafal adakalanya kerana Allah sangat cinta kepada kita. Allah tak memberikan ayat-ayat-Nya sampai kita benar-benar layak dicintai-Nya. Jika kita tidak senang dengan keadaan seperti ini, maka kepada siapa sebenarnya selama ini kita mencintai. Ini yang disebut: Dikangenin ayat.
9-Menghafal tak hafal-hafal tentu melelahkan. Inilah lelah yang memuaskan, karena setiap lelahnya dicatat sebagai amal sholeh. Semakin lelah semakin sholeh.
10-Menghafal tak hafal-hafal, tandanya Anda di pintu hidayah. Berat tandanya jauh dari nafsu. Jauh dari nafsu tandanya dekat dengan ikhlas. Dan ikhlas lahirkan mujahadah yang hebat.
*Ustadz Deden M. Makhyaruddin, M.A meraih juara 1 Musabaqah Al-Quran Internasional bergengsi, yaitu tahfiz 30 juz beserta tafsirnya dengan bahasa Arab pada tahun 2011, di Maroko.